APPRILIA AGUSTI_50420206_Tugas M5 OSK
APPRILIA
AGUSTI
50420206
2IA19
1. Apa
yang di maksud teori de morgan,berikan contohnya
Jawab :
Pembuktian Hukum de
Morgan
Hukum de Morgan
Dalil
1 hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan akan sama
dengan hasil perkalian dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan
gerbang NOR dan AND.
Dalil
II hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil perkalian akan sama
dengan hasil penjumlahan dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan
gerbang NAND dan OR
Dari
hukum De Morgan dapat disimpulkan, bahwa untuk mendapatkan komplemen
(pelengkap) dari suatu fungsi boole adalah dengan mengubah semua operasi OR
menjadi operasi AND, ataupun sebaliknya mengubah semua operasi AND menjadi
operasi OR, dan melakukan penolakan masing-masing simbol binernya. Dan dengan
pertolongan hukum De Morgan dapat kita tunjukkan bahwa suatu rangkaian AND
untuk logika positif juga bekerja seperti halnya suatu gerbang OR untuk logika
negatif.
Hukum De Morgan dalam teori
Himpunan Klasik termasuk hukum yang sangat bermanfaat dan banyak digunakan
dalam Aljabar Boolean, Logika Matematika, atau Rangkaian Logika untuk
mendapatkan ekivalens dari suatu ekspresi himpunan atau ekspresi logika. Hukum
De Morgan sudah terbukti atau diakui keberlakuannya dalam Himpunan Klasik. Pada
kesempatan tulisan kali ini, akan dicoba pengujian keberlakuan Hukum De Morgan
dalam Himpunan Fuzzy sehingga dapat dianggap Generalized De Morgan.
Pengujian
keberlakuan Hukum De Morgan dalam Himpunan Fuzzy akan dilakukan menggunakan
4-operator (Min/Max, Algebraic, Bounded, Drastic) masing-masing untuk T-norm
(irisan atau konjungsi) maupun T-conorm (gabungan atau disjungsi) serta satu
operator untuk Negasi (komplemen) yaitu komplemen klasik Zadeh, yaitu
atau N(a) = 1 – a. Pengujian dilakukan menggunakan Matlab dengan setiap
operator dibuatkan fungsi atau prosedur dalam kode bahasa Matlab.
Hukum De
Morgan yang diujikan adalah T(a,b) = N(S(N(a),N(b))) dan S(a,b) =
N(T(N(a),N(b))), dengan T adalah operator T-norm, S adalah operator S-norm atau
T-conorm, dan N adalah Komplemen Klasik Zadeh, sedangkan “a” dan “b” adalah
derajad keanggotaan Himpunan Fuzzy. Dari keseluruhan (delapan) pengujian yang
dilakukan dalam penelitian ini, didapat hasil bahwa keempat operator (Min/Max,
Algebraic, Bounded, Drastic) dan komplemen Klasik Zadeh berlaku diterapkan pada
Hukum De Morgan.
Rumus-rumus di bawah ini yang
merupakan rumus De' Morgan adalah
(A U B)' = A' U B' b. (A n B)' =
A' n B' c. A' U B'=A' U B' d. (A u B)' =A' n B'
Contoh Hukum De Morgan
Sebagai contoh, pertimbangkan himpunan bilangan real dari 0 sampai 5. Kami
menulis ini dalam notasi interval [0, 5]. Dalam himpunan ini kita memiliki A = [1, 3] dan B = [2, 4]. Selanjutnya,
setelah menerapkan operasi dasar, kami memiliki:
·
Komplemen A C = [0, 1) U (3, 5]
·
Komplemen B C = [0, 2) U (4, 5]
·
Serikat A U B = [1, 4]
·
Persimpangan A ∩ B = [2, 3]
Kita mulai dengan menghitung serikat A C U B C . Kita melihat bahwa gabungan [0, 1) U
(3, 5] dengan [0, 2) U (4, 5] adalah [0, 2) U (3, 5]. Perpotongan A ∩ B adalah [2 ,
3]. Kita melihat bahwa komplemen dari himpunan ini [2, 3] juga [0, 2) U (3, 5].
Dengan cara ini kita telah menunjukkan bahwa A C U B C = ( A ∩ B ) C .
Sekarang kita melihat perpotongan [0, 1) U (3, 5]
dengan [0, 2) U (4, 5] adalah [0, 1) U (4, 5]. Kita juga melihat bahwa
komplemen dari [ 1, 4] juga [0, 1) U (4, 5]. Dengan cara ini kami telah
menunjukkan bahwa A C ∩ B C = ( A U B ) C .
2.
Apa itu Kmap dan bagaimana teknik Kmap/Karnaugh
Map (minimasi)
Jawab :
Karnaugh
Map atau K-Map adalah suatu teknik penyederhanaan fungsi
logika dengan cara pemetaan. K-Map terdiri dari kotak-kotak yang jumlahnya
terdiri dari jumlah variable dan fungsi logika atau jumlah inputan dari
rangkaian logika yang sedang kita hitung.
Langkah – Langkah menggunakan Kmap
1. Konversikan persamaan Boolean yang
diketahui ke dalam bentuk persamaan SOP-nya (Sum of Product). Gunakan Tabel
Kebenaran sebagai alat bantu.
2. Gambarlah K-map, dengan jumlah sel = 2
^ jumlah variabel input.
3. Isi sel K-map sesuai dengan minterm pada
Tabel Kebenaran.
4. Cover minterm-minterm bernilai 1 yang
berdekatan, dengan aturan :
a. hanya minterm berdekatan secara vertikal
atau horizontal yang boleh di-cover.
b. Jumlah minterm berdekatan yang boleh
di-cover adalah : 2. 4, 8, 16, 32
5. Buat persamaan SOP baru sesuai dengan
hasil peng-cover-an minterm.
Penyederhanaan Dua Variabel
Catatan : Bar = ‘
Tabel dari K-Map 2 variabel adalah seperti dibawah ini
Contoh Soal :
H = AB + A’B+AB’
Maka cara pengerjaanya seperti dibawah ini
Bar (‘) atau aksen biasanya
ditulis kedalam angka 0 sedangkan angka 1 adalah tanpa Bar aksen.
Dan dapat dipermudah lagi menjadi dibawah ini :
Yang dapat disederhanakan dalam K-Map hanya 2 / kelipatan 2 dari kotak yang berdempetan dan sedangkan jika seperti kotak diatas maka penyderhanaannya:
Karena kolom ber angka 1 dan
baris ber angka 1 memenuhi setiap garisnya, maka dapat disimpulkan kalau H = AB
+ A’B+AB’ K-Map nya adalah AB/BA
Penyederhanaan Tiga Variabel
Catatan : Bar = ‘
Tabel dari K-Map 3 variabel
adalah seperti dibawah ini
Contoh Soal
H = ABC + A’BC+A’B’C+AB’C
Maka cara pengerjaanya seperti dibawah ini
Dan dapat dipermudah lagi menjadi
dibawah ini
Sekarang kita lihat, karena yang
memenuhi setiap kotaknya adalah baris 01 dan 11 sedangkan simbol 01 artinya adalah
(B’C) dan 11 artinya adalah (BC) dan simbol yang tidak ada aksen nya hanya C,
maka H = ABC + A’BC+A’B’C+AB’C adalah C.
Penyederhanaan 4 variabel
Catatan : Bar = ‘
Tabel dari K-Map 4 variabel
adalah seperti dibawah ini :
Contoh Soal
H = ABCD + ABCD’+AB’CD+ABC’D’
Maka cara pengerjaanya seperti
dibawah ini
Dan dapat dipermudah lagi menjadi dibawah ini :
Karena yang ada angka 1 nya ada di kolom dan
baris 1100, 1111, 1110 dan 1011, yaitu AB, ABCD, ABC dan ACD maka jika kita
eliminasi dengan cara mengambil huruf yang sama saja menjadi AB + ABC + ACD.
3.
Gerbang Logika
Jawab :
Fungsi Gerbang Logika
Fungsi sistem gerbang logika (logic gate) adalah sebagai
perintah atau penerjemah, dimana ia menghubungkan banyak perangkat atau
komponen di dalamnya. Mulai dari IC
(Integrated Circuit), Transistor, Dioda, Optik, Relay, dan beragam
perangkat elektronik lainnya.
Umumnya dalam sebuah chip alat elektronik
mempunyai jutaan sistem gerbang ini, setiap gerbangnya memiliki tujuan atau
fungsi berbeda. Namun secara garis besar ia dapat dikelompokkan menjadi
beberapa rangkaian, mulai flip-flop, counter, multiplexer, demultiplexer, dan
lain sebagainya.
Jenis-jenis Gerbang Logika
Sedangkan untuk jenis-jenisnya sistem
gerbang ini memiliki 7 jenis yang paling utama, setiap jenis memiliki fungsi
serta cara kerja yang berbeda-beda.
Selain itu penggunaannya juga disesuaikan
dengan kebutuhan, karena setiap sistem mempunyai rangkaian input dan output
yang berbeda-beda. Untuk lebih lengkapnya berikut ini adalah ulasan yang bisa
Anda simak :
1. Gerbang AND (AND Gate)
Gerbang AND termasuk yang paling
sederhana diantara lainnya, dimana gerbang ini membutuhkan dua input untuk
menghasilkan satu output. Sistemnya terdiri dari 0 dan 0 akan menghasilkan 0, 1
dan 0 akan menghasilkan 0, 1 dan 1 akan menghasilkan 1.
Dari konfigurasi tersebut terciptalah
sebuah input dan output sederhana, biasanya ia digunakan untuk sebuah IC alat
elektronik seperti TTL Logic AND Gate atau CMOS Logic AND Gate.
2. Gerbang OR (OR Gate)
Selanjutnya terdapat Gerbang OR atau OR
Gate, gerbang ini sebenarnya hanya berbeda sedikit dari AND. Karena ia memiliki
konfigurasi input 0 dan 0 akan menghasilkan 0, 0 dan 1 akan menghasilkan 1, 1
dan 0 akan menghasilkan 1, lalu 1 dan 1 akan menghasilkan 1.
Gerbang ini biasa digunakan untuk
melengkapi sebuah sistem digital, dimana ia berfungsi agar sistem digital
memiliki opsi yang lebih luas terhadap sistem geraknya. Terutama saat digunakan
di samping Gerbang AND yang merupakan opsi lain dari gerbang yang satu ini.
3. Gerbang NOT (NOT Gate) atau Inverter
Disebut juga sebagai Inverter (pembalik),
Gerbang NOT memang memiliki konfigurasi terbalik. Ia dapat mengubah input 0
menjadi output 1, sedangkan input 0 akan menjadi output 1. Gerbang NOT juga
sangat berbeda dengan gerbang lainnya, karena ia hanya mempunyai 1 input dan 1
output saja.
Umumnya Gerbang NOT di simbolkan dengan lambang (-) diatas variabel lainnya,
hal tersebut bertujuan agar penggunaannya tidak salah atau keliru. Hal ini
karena ia berguna sebagai pembalik dan berfungsi sangat vital dalam sistem
digital.
4. Gerbang NAND (NAND Gate)
Gerbang logika berikutnya ialah Gerbang
NAND atau bisa disebut Non AND, karena konfigurasi yang dimilikinya berlawanan
dengan Gerbang AND. Sehingga penggunaannya juga sangatlah berbeda.
Gerbang NAND dapat mengubah input 0 dan 0 menjadi output 1, 0 dan 1 menjadi output 1, 1 dan 0 menjadi outpout 1, lalu 1 dan 1 menjadi output 0
5. Gerbang NOR (NOR Gate)
Selanjutnya gerbang yang menjadi
kebalikan dari Gerbang OR, yaitu Gerbang NOR (Not OR).Gerbang ini sendiri
memiliki tabel kebenaran input 0 dan 0 menjadi output 1, 0 dan 1 menjadi output
0, 1 dan 0 menjadi output 0, lalu 1 dan 1 menjadi output 0.
Dari konfigurasi tersebut membuatnya
sangat berlawanan dengan Gerbang OR, sehingga bisa juga dipakai untuk menambah
opsi dalam pemasangan sistem digital.
6. Gerbang X-OR (X-OR Gate)
Ada juga versi Gerbang X-OR atau bisa
disebut Exclusive OR, seperti namanya ia adalah versi pengembangan dari Gerbang
OR. Konfigurasinya sendiri terdiri dari input 0 dan 0 menjadi 0, 0 dan 1
menjadi output 1, 1 dan 0 menjadi 1, lalu 1 dan 1 menjadi 0.
Sistem baru ini digunakan untuk menjadi
opsi yang lebih luas dalam penggunaan, sehingga sistem digital dapat lebih
memiliki banyak pilihan dalam operasionalnya.
7. Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
Sama dengan gerbang lainnya, Gerbang
X-NOR juga memiliki konfigurasi dua input dan satu output. Bedanya ia sendiri
merupakan pengembang dari Gerbang NOR, sehingga ia dinamai Exclusive NOR.
Seperti nama yang diberikan, konfigurasi
gerbang ini adalah pengembangan konfigurasi Gerbang NOR. Lebih tepatnya ia
memiliki input 0 dan 0 akan menghasilkan 1, 0 dan 1 akan menghasilkan 0, 1 dan
0 akan menghasilkan 0, lalu 1 dan 1 akan menghasilkan 1.
Konfigurasinya menganut sistem logika dasar
aljabar positif, dimana angka sama akan dapat terhubung dan menghasilkan
keluaran 1. Sedangkan angka berbeda akan menganut salah satu angka, disini
sendiri ia akan menjadi keluaran berupa 0.
Simbol Gerbang Logika
Setiap jenis gerbang mempunyai simbol
serta tabel yang berbeda, baik dari input maupun outputnya, sistem konfigurasi,
hingga rangkaian yang dimilikinya. Hal tersebut akan mempermudah penggunaan
serta penerapannya dalam sebuah sistem digital.
Secara umum simbol Logic Gate berupa A
dan B, sedangkan untuk tabel input dan output disimbolkan dengan A, B, dan Y.
Sehingga ia dapat dengan mudah diaplikasikan pada sistem elektronik apapaun,
untuk lebih lengkapnya Anda bisa menyimak gambar berikut ini :
Sistem Logic Gate memang sangatlah sederhana, namun
komponen ini mempunyai peran penting dalam sebuah sistem digital. Dimana dalam
sistem digital elektronik sendiri, jumlah gerbang yang digunakan bisa mencapai
jutaan pasang. Sehingga dapat memiliki sistem berbeda-beda setiap
penggunaannya.
Komentar
Posting Komentar