MAKALAH PERT 7_PENGANTAR WEB SCIENCE_APPRIILIA AGUSTI_50420026_2IA19
SDLC PADA PERANCANGAN SISTEM DAN PENGGUNAAN CONFIDENTIALITY,
INTEGRITY, DAN AVAILABILITY (CIA)
Disusun
oleh : 2IA19
Apprilia
Agusti 50420206
TEKHNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tahun Ajaran 2021/2022
Jl. KH. Noer Ali Jakasampurna – Bekasi
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah, segala Puji Syukur
penulis panjatkan khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Bisnis Informatika dengan judul Sdlc Pada Perancangan Sistem dan Penggunaan Confidentiality, Integrity,
dan Availability (CIA).
Makalah ini berisi pengetahuan Sdlc
pada perancangan sistem dan uraian Langkah-langkah pada Sdlc serta mengetahui penggunaan
confidentiality, integrity, dan availability
(CIA).
Penulis menyadari bahwa hakikat
penulisan hasil analisis ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan kemampuan penulis masih terbatas. Dengan segala kerendahan
hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Bekasi,
18 April 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
2.2.1 Tahap Perencanaan Sistem
2.2.3 Tahap Perancangan Sistem
2.2.4 Tahap Implementasi Sistem
2.2.6 Operasi dan Perawatan Sistem
2.3 Pendekatan Pengembangan Sistem
2.5 Kelebihan dan Kekurangan SDLC
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini sistem informasi yang aman sangat
diperlukan untuk kegiatan bisnis. Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat
kepercayaan yang tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambahdan
daya guna bagi sistem itu sendiri.Pengguna akan merasa nyaman dan aman ketika
berhubungan dengan sistem informasi kita yang selanjutnya bisamenguntungkan
bisnis kita. Keamanan sistem informasi yang berbasis komputerdapat
dicapai salah satu diantaranya melalui penggunaan metode
pengembangan sistem yang benar. Istilah konvensional ini bukan berarti kuno,
tetapi lebih ke metode yang sudah adasebelumnya. Metode yang baru merupakan
metode alternatip dari metode SDLC, sehingga disebut juga sebagai metode-metode
alternatif (alternatif methods).
Dalam dunia teknologi sekarang
pengembangan dalam bidanginformatikan telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Dengan perkembangan ini, dalam bidang informatika tidak
hanya menghasilkan hanyadalam pengembangan program perangkat lunak
saja, melainkan pengambangan dalam bidang suatu permodelan yang bersifat
komplek. Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak yang haruslah memiliki
Teknik analisa kebutuhan dan teknik permodelan yang baik, supaya
terwujudnya suatu perangkat lunak yang baik. Dengan hal tersebut maka
perlulah suatu pengenalan mengenai permodelan dalam suatu pembangunan
suatu Perangkat Lunak (Software). Terdapat banyak permodelan mengenai
pembangunan suatu Perangkatlunak seperti SDLC
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yg dimaksud dengan
SDLC pada perancangan sistem?
2.
Bagaimana langkah-langkah SDLC pada web?
3.
Penggunaaan adanya Confidentiality, Integrity, dan
Availability (CIA) pada web apa saja?
1.
Menambah wawasan mahasiswa
mengenai SDLC
2. Menambah
wawasan mengenai langkah apa saja yang diperlukan pada SDLC
3. Menambah
wawasan mengenai Confidentiality, Integrity, dan Availability (CIA) pada web
2.1 Pengertian
SDLC
System Development Life Cycle (SDLC) adalah
proses
yang digunakanoleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi mulai dari perencanaan, pentuan kebutuhan, perancangan, validasi, sampai pelatihan, dan penyerahan
kepada konsumen.
Beberapa
pengertian Sistem informasi manajemen menurut para ahli.
a. Menurut
Barry E. Cushing, SIM adalah
Suatu sistem informasi
manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawabmengumpulkan dan mengolah data untuk
mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di
dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
b. Menurut
Frederik H. Wu SIM adalah
Sistem informasi manajemen adalah
kumpulan- kumpulan dari sistem - sistem yang menyediakan
informasi untuk mendukung manajemen.
c. Menurut L. James Halvery,SIM adalah
Prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Metode SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan sistem yang disebut
pendekatan air terjun ( waterfall approach ) dimana setiap tahapan sistem akan
dikerjakan secara berurut menurun dari perencanaan, analisa, desain,
implementasi, dan perawatan.
Siklus hidup pengembangan
sistem (System Development Life Cycle /
SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan
utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses
pengembangannya. Siklus hidup
pengembangan sistem ,
merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informal berbasis komputer. SDLC dilakukan dengan pendekatan sistem
secara teratur dan dilakukan secara top-down, oleh karenanya sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan
sistem.
Tahap-tahap siklus hidup
sistem, empat yang pertama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle - SDLC).
Tahap kelima, tahap penggunaannya yang berlangsung sampai waktunya untuk
merancang sistem itu kembali. Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh
manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analis sistem,
pemrograman, dan operasional. Kecenderungan sekarang ditangani oleh tingkat
yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Saat sistem memiliki
nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau komite
eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek
pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih
operasional, kemungkinan besar dipegang oleh yang lebih rendah seperti wakil direktur utama, direktur bagian
administrasi dan CIO. Banyak perusahaan membuat suatu komite
khusus. Jika tujuannya memberi petunjuk, pengarahan dan pengendalian
yang berkesinambungan, komite ini disebut komite pengarah. Komite pengarah yang mengarahkan
penggunaan sumberdaya komputer perusahaan disebut komite pengarah SIM. Anggota tetap
komite pengarah SIM melibatkan eksekutif tingkat tinggi. Sedangkan
anggota sementara meliputi manajer yang lebih rendah dan para konsultan
selama keahliannya dibutuhkan.
Tugas dan fungsi utama
komite pengarah SIM:
a.
Menetapkan kebijakan,
yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis perusahaan
b.
Menjadi pengendali keuangan,
dengan bertindak sebagai badan yang berwenang memberi persetujuan bagi semua
permintaan dana yang berhubungan dengan komputer
c.
Menyelesaikan pertentangan, yang
timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.
Dengan memusatkan manajemen
siklus hidup sistem dalam komite pengarah, diperoleh dua keuntungan, yaitu
semakin besar kemungkinan penggunaan komputer
untuk mendukung aspek manajerial dan operasional perusahaan serta
semakin besar kemungkinan proyek-proyek berbasis komputer mempunyai perencanaan
dan pengendalian yang lebih baik.
Kebijakan untuk
mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen
menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat
diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai banyak
kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki (misalnya untuk meningkatkan
efektifitas manajemen, meningkatkan produktivitas atau meningkatkan pelayanan
yang lebih baik kepada langganan).
Partisipasi dan
keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk keberhasilan sistem yang
akan dikembangkan. Untuk itu manajemen puncak dilengkapi dengan suatu tim
penasehat yang disebut dengan komite pengarah (steering commitee) yang umumnya dibentuk dari wakil-wakil pimpinan
dari masing-masing departemen pemakai sistem seperti misalnya manajer-manajer
departemen atau manajer-manajer divisi. Seringkali komite ini diketuai sendiri
oleh direktur utama.
Setiap pengembang mempunyai strategi yang
berlainan, namun
demikian, pada dasarnya siklus hidup pengembangan sistem informasi terdapat 5 (lima)tahapan,
yaitu :
1. Perencanaan Sistem ( Systems
Planning )
2. Analisis Sistem ( System
Analysis )
3. Perancangan Sistem ( System Design )
4. Implementasi Sistem ( System
Implementation )
5. Penggunaan sistem ( System Utilization
)
2.2.1 Tahap
Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem
merupakan tahap paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan langkah
selanjutnya. Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan
fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan
sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan
sistem dapat terdiri : perencanaan jangka pendek meliputi periode
1 s.d. 2 tahun dan perencanaan
jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun.
Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh
staf perencanaan sistem, bila tidak ada
dapat juga dilakukan oleh departemen
sistem.
Proses
Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu :
a.
Merencanakan proyek-proyek sistem yang
dilakukan oleh staf perencana sistem
b.
Menentukan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah.
c.
Mendefinisikan proyek-proyek sistem
dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
Adapun langkah-langkah dalam tahap
perencanaan sistem ini dapat
tahap-tahapnya meliputi :
a.
Menyadari Masalah:
kebutuhan adanya proyek Sistem informasi berbasis komputer biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan,
non manajer dan unsur-unsur dalam lingkungan perusahaan.
b.
Mendefinisikan masalah:
setelah sadar akan adanya masalah, manajer harus memahaminya dengan baik agar
dapat mengatasinya.
c.
Menentukan tujuan sistem:
manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi
ole sistem untuk memuaskan pemakai.
d.
Mengidentifikasi kendala-kendala
sistem: kendala-kendala ini penting untuk diidentifikasi
sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan.
e.
Membuat studi kelayakan:
studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang
akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan. Kriteria kelayakan dalam hal ini meliputi kelayakan :
1.
Teknis:
tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan
yang diperlukan ?
2.
Pengembalian ekonomis:
dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan
kegunaan dan biayanya?
3.
Pengembalian non ekonomis: dapatkah
sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat
diukur dengan uang?
4.
Hukum dan etika: akankah
sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan etika?
5.
Operasional: akankah
rancangan sistem seperti itu akan didukun oleh orang-orang yang menggunakannya?
6.
Jadwal: mungkinkah
menerapkan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan?
f.
Mempersiapkan usulan penelitian
sistem: jika sistem dan proyek layak, diperlukan penelitian
sistem yang menyeluruh. Penelitian siste (system
study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru.
Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yan memberikan dasar bagi
manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analis.
g.
Menyetujui atau menolak penelitian
proyek: manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra
dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu
diteruskan atau tidak.
h.
Menetapkan mekanisme pengendalian: sebelum
proyek dimulai perlu ditetapkan mekanisme pengendaliannya. Jumlah waktu yang
diperlukan dinyatakan dalam orang-bulan. Setelah proyek jalan perlu dimonitor.
Berbagai teknik dokumentasi yang dapat digunakan antara lain: tabel, grafik,
diagram jaringan (network diagram: PERT
dan CPM).
Dengan telah
dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan
di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan :
1.
Performance
(kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem
yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput
dan response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan
suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda
diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
2.
Information
(informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi
yang disajikan.
3.
Economy
(ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungankeuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
4.
Control
(pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang
dan akan terjadi.
5.
Efficiency
(efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah
sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya
tersebut
Analisis Sistem dapat
didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan
tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
dalam tahap ini akan menyebabkan juga
kesalahan di tahap selanjutnya
Langkah-langkah di dalam
tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam
mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan
sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih
terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu :
a.
Identify,
yaitu
mengidentifikasikan masalah, mengindentifikasikan penyebab masalah, mengidentifikasikan
titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci.
b.
Understand, yaitu
memahami kerja dari sistem yang ada, menentukan jenis penelitian, merencanakan
jadual penelitian, mengatur jadual wawancara, mengatur jadual observasi, mengatur
jadual pengambilan sampel; Membuat penugasan penelitian, membuat agenda
wawancara, mengumpulkan hasil penelitian
c.
Analyze,
Yaitu Menganalis Sistem, Menganalisis kelemahan Sistem; Menganalisis kebutuhan
Informasi pemakai / manajemen.
d.
Report, Yaitu
membuat laporan hasil analisis yang tujuannya
: Memberi laporan bahwa analisis telah selesai dilakukan; Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa
yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai
menurut manajemen; Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak
manajemen; Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
Adapun Adapun langkah-langkah dalam tahap
analisis sistem ini tahap-tahapnya meliputi :
a.
Mengumumkan Penelitian Sistem:
untuk mengurangi kekuatiran akan adanya
aplikasi komputer baru, kiranya perlu dikomunikasikan dengan cara : alasan perusahaan melaksanakan proyek, dan
bagaimana sistem baru menguntungkan perusahaan dan para karyawan.
b.
Mengorganisasikan tim proyek:
sebaiknya pemimpin proyek adalah spesialis informasi, jangan pemakai.
c.
Mendefinisikan kebutuhan pemakai:
pengumpulan informasi kebutuhan pemakai dapat dilakukan dengan: wawancara
perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survei. Wawancara lebih disukai,
karena:
1.
Adanya komunikasi dua arah dan pengamatan
terhadap bahasa tubuh
2.
Meningkatkan antusiasme pada proyek baik
dari pihak spesialis, maupun pemakai
3.
Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai
dan spesialis informasi
4.
Memberi kesempatan bagi peserta proyek
kalau ada perbedaan pandangan.
Dokumentasinya dapat berupa flowchart, diagram arus data (data
flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data.
Semua dokumentasi ini yang menjelaskan sistem ini disebut kamus proyek.
d.
Mendefinisikan kriteria kinerja
sistem: setelah kebutuhan informasi didefinisikan, langkah
selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat kriteria kinerja sistem.
Contoh, manajer pemasaran menetapkan kriteria laporan biaya bulanan sebagai
berikut :
1.
Laporan disiapkan dalam kertas dan
tampilan
2.
Laporan disediakan tidak lebih dari tiga
hari setelah akhir bulan
3.
Laporan harus membandingkan pendapatan dan
biaya aktual dengan anggaran.
e.
Menyiapkan usulan rancangan:
analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan
teruskan/hentikan untuk kedua kalinya. Manajer harus menyetujui tahap rancangan
dan dukungan bagi keputusan itu termasuk usulan rancangan
f.
Menyetujui atau menolak rancangan
proyek: manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan
rancangan dan menentukan apakah disetujui atau tidak.
2.2.3
Tahap Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis
sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan
jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem
untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan
perancangan sistem (system design
). Tahap perancangan sistem ini mempunyai
tujuan utama yaitu untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem; untuk memberikan gambaran yang jelas
dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik
lainnya yang terlibat. Tahap perancangan
sistem merupakan tahap penentuan proses
dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Untuk sistem berbasis komputer
biasanya dalam rancangan ada spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.
Adapun langkah-langkah
dalam tahap analisis sistem ini
tahap-tahapnya meliputi :
a.
Menyiapkan rancangan sistem yang
terinci: analis bekerja sama dengan pemakai dan
mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang telah dijelaskan
dalam modul teknis. Penggambaran dilakukan dari yang besar dan secara bertahap
secara rinci dengan pendekatan top-down dan ini biasanya dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured
design).
b.
Mengidentifikasikan berbagai
alternatif konfigurasi sistem: analis harus
mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer
yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
c.
Mengevaluasi berbagai alternatif
konfigurasi sistem: analis bekerja bersama manajer
mengevaluasi berbagai alternatif dan dipilih yang paling memungkinkan subsistem
memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
d.
Memilih konfigurasi yang terbaik:
analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dengan menyesuaikan kombinasi
peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah
dianalisis kemudian direkomendasikan kepada manajer untuk disetujui.
Persetujuan dilakukan oleh Komite pengarah SIM.
e.
Menyetujui usulan penerapan:
analisis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan
yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
f.
Menyetujui atau menolak penerapan
sistem: jika keuntungan dari sistem melebihi biayanya,
penerapan akan disetujui.
2.2.4 Tahap
Implementasi Sistem
Setelah dianalisis dan
dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya , sistem untuk
diimplementasikan. Tahap implementasi system merupakan
tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode
program jika tidak digunakan paket perangkat
lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan kegiatan untuk memperoleh dan
mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem
yang bekerja.
Adapun langkah-langkah dalam tahap
analisis sistem ini dapat dilihat pada
gambar 9.5. tahap-tahapnya meliputi :
a. Merencanakan
penerapan
Sebelum
sistem baru digunakan, manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik
pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.
b. Mengumumkan
penerapan
Proyek
penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti penelitian
sistem. Tujuannya untuk menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk
menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.
c. Mendapatkan
sumberdaya perangkat keras
Rancangan
sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang
terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request
for proposal (RFP).
d. Mendapatkan
sumberdaya perangkat lunak
Dapat
membuat sendiri oleh programmer
dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau menggunakan perangkat
lunak aplikasi jadi (prewritten application soft ware).
e. Menyiapkan
database
DBA
bertanggungjawab untuk semua kegiatanyang berhubungan dengan data, dan ini
mencakup persiapan database.
f. Menyiapkan
fasilitas fisik
Fasilitas
di sini adalah lantai yang ditinggikan,
pengendalian suhu ruangan dan kelembaban khusus, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dsb.
g. Mendidik
peserta dan pemakai
Baik peserta (operator
pemasukan data, pegawai coding, dan administrasi) dan pemakai harus dididik
tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan sebaiknya setelah siklus hidup
dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
h. Masuk
ke sistem baru
Proses
menggantikan sistem lama ke sistem baru disebut cutover. Ada 4
pendekatan dasar: percontohan (pilot
project), serentak, bertahap, dan paralel.
Pada tahap ini terdiri dari 3 adalah :
a.
Menggunakan sistem.
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada
tahap perencanaan.
b.
Audit sistem.
Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria kinerja. Studi ini disebut
“penelaahan setelah penerapan” (post implementation).
c.
Memelihara sistem.
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem
terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan
sistem. Ada tiga alasan untuk
pemeliharaan : Memperbaiki kesalahan; Menjaga kemutakhiran sistemdan
Meningkatkan sistem.
2.2.6
Operasi dan Perawatan Sistem
Setelah
sistem diimplementasi dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dandirawat.
Tahap ini disebut dengan operasi dan perawatan sistem (system operationand
maintenance).Sistem perlu dirawat karena :
1. Sistem
mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehinggakesalahan-kesalahan
sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem
mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakaisistem.
3. Sistem
mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar
4. Sistem
perlu ditingkatkan
Kenyataannya biaya perawatan sistem
merupakan biaya yang cukup besar. Biaya perawatan sistem yang besar yang
tidak disadari ini dapat digambarkan sebagai biayadi bawah gunung es berikut:
2.3 Pendekatan
Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa
pendekatan untuk mengembangkan
sistem, yaitu:
a. Pendekatan
Klasik
Pendekatan
Klasik (classical approach)
disebut juga dengan
Pendekatan Tradisional
(traditional approach) atau
Pendekatan Konvensional
(conventional approach). Metodologi
Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan
mengikuti tahapan-tahapan pada
System Life Cycle. Pendekatan ini
menekankan bahwa pengembangan
akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life
Cycle.
Permasalahan-permasalahan yang
dapat timbul pada
Pendekatan
Klasik
adalah sebagai berikut :
1.
Pengembangan
perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan
alat-alat dan teknik-teknik di dalam
mengembangkan sistem dan
sebagai akibatnya proses
pengembangan perangkat lunak
menjadi tidak terarah
dan sulit untuk
dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan
terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow
diagram), kamus data (data dictionary),
tabel keputusan (decision
table). Diagram IPO,
bagan terstruktur
(structured chart) dan
lain sebagainya yang
memungkinkan Pengembangan Sistem
Informasipengembangan perangkat lunak
lebih terarah berdasarkan
alat-alat dan teknik-teknik
tersebut .
2.
Biaya perawatan
atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya
perawatan pada pendekatan
sistem klasik disebabkan karena dokumentasi
sistem yang dikembangkan
kurang lengkap dan kurang
terstruktur.Dokumentasi ini merupakan
hasil dari alat-alat
dan teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang
didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak
lengkap dan walaupun ada
tetapi strukturnya kurang
jelas, sehingga pada
waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3.
Kemungkinan
kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik
tidak menyediakan kepada
analis sistem cara
untuk melakukan pengetesan sistem,
sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi
lebih besar.
4.
Keberhasilan
sistem kurang terjamin
Penekanan dari
pendekatan klasik adalah
kerja dari personil-personil pengembang sistem,
bukan pada pemakai
sistem, padahal sekarang sudah disadari
bahwa dukungan dan
pemahaman dari pemakai
sistem terhadap sistem yang
sedang dikembangkan merupakan
hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan
sistem pada akhirnya.
5.
Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur akan dilengkapi dengan
alat-alat dan teknik-teknik yang
dibutuhkan dalam pengembangan
sistem, sehingga hasil
akhir dari sistem yang
dikembangkan akan didapatkan
sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan
jelas. Melalui pendekatan
struktur,permasalahan yang
kompleks dalam organisasi
dapat dipecahkan dan
hasil dari produktifitas dan kualitasnya lebih baik (
bebas kesalahan ).
Keuntungan
pendekatan terstruktur :
a. Mengurangi
kerumitan masalah
b. Konsep
mengarah pada sistem yang ideal
c. Standarisasi
d. Orientasi
kemassa datang
e. Mengurangi
ketergantungan pada desainer
Kekurangan:
a. SSAD
berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional
b. Sedikit
sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
c. Prinsip
dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterasi (waterfall)
d. Interaksi
antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah
didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
(kebutuhan-kebutuhan baru).
e. Selain
dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk
mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk
melakukan evaluasi.
f. Dari
Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan
ini dimulai dari
level bawah organisasi,
yaitu level operasional dimana
transaksi dilakukan. Pendekatan
ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk
menangani transaksi dan
naik ke level atas
dengan merumuskan kebutuhan
informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan
ini ciri-ciri dari
pendekatan klasik. Pendekatan
dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut
juga dengan istilah data analysis,
karena yang menjadi
tekanan adalah data
yang akan diolah terlebih
dahulu, informasi yang
akan dihasilkan menyusul
mengikuti datanya.
g. Pendekatan
Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan
Dari Atas Ke
Bawah (Top-down Approach)
dimulai dari level atas
organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran
dan kebijaksanaan organisasi.
Langkah selanjutnya dari pendekatan
ini adalah dilakukannya
analisis kebutuhan
informasi. Setelah kebutuhan
informasi ditentukan, maka
proses turun ke pemrosesan
transaksi, yaitu penentuan
output, input, basis
data, prosedur-prosedur operasi
dan kontrol. Pendekatan
ini juga merupakan
ciri-ciri pendekatan
terstruktur. Pendekatan atas-turun
bila digunakan pada
tahap analis sistem disebut
juga dengan istilah
decision analysis, karena
yang menjadi tekanan adalah
informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan
menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
h. Pendekatan
Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan
yang menekankan pada
suatu kegiatan/aplikasi
tertentu tanpa memperhatikan
posisinya di sistem
informasi atau tidak memperhatikan sasaran
organisasi secara global
(memperhatikan sasaran dari
kegiatan atau aplikasi itu saja).
i. Pendekatan
Sistem (systems approach)
Memperhatikan
sistem informasi sebagai
satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan
menekankan sasaran organisasi
secara global.
j. Pendekatan
Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan
pengembangan sistem serentak
secara menyeluruh, sehingga
menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
i. Pendekatan
Moduler (modular approach)
Pendekatan
dengan memecah sistem
komplek menjadi modul
yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan,
tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)
j. Pendekatan
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara
serentak menggunakan teknologi canggih,
sehingga mengandung resiko tinggi,
terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
k. Pendekatan
Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya
untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan
saja dan terus
dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan
teknologi yang ada
1. Corrective
– memperbaiki desain dan error pada program
2. Adaptive
– memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
3. Perfective
– Melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan
(penambahan fitur)
4. Preventive
– Menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan datang
2.5 Kelebihan
dan Kekurangan SDLC
Kelebihan-kelebihan
dari metode ini adalah :
1. Menyediakan
tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkansistem.
2. Akan
memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis
dandirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasika
Kekurangan-kekurangan
dari metode ini adalah :
1. Hanya
menyediakan tahapan-tahapan saja, tetapi tidak menyediakan metodologi(cara dan
alat-alat).
2. Hasil
dari SDLC sangat tergantung dari hasil di tahap analisis, sehingga jikaterdapat
kesalahan analisis, akan terbawa terus dengan hasil sistem yang kurangmemuaskan
3. Dibutuhkan
waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sistem harusdikembangkan sampai
selesai semua terlebih dahulu.
4. Dibutuhkan
biaya yang relatip lebih besar dibandingkan dengan metode lain
5. Hasil
dari sistem tidak luwes untuk dimodifikasi karena perlu
dilakukan analisiskembali
Integrity atau Integritas adalah bentuk pencegahan
terhadap kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang
tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang
tepat, memang tepat dimana-mana dalam sistem dan atau mengikuti istilah “messaging”
– yaitu tidak terjadi cacat maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji
kepada para penerima yang berhak atas informasi tersebut.
Availability atau ketersediaan adalah
upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang
tidak berhak. Secara umum maka makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang
tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi
untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus
dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka
ingin membacanya.
Jika confidentiality bermakna hanya user yang memiliki
kewenangan yang dapat melihat data tertentu yang tersimpan didalam sebuah
server atau website, availability memiliki makna bahwa website harus dapat
diakses jika user ingin meggunakannya. Memang terkesan membingungkan dan tidak
berbeda dengan prinsip pertama, namun kedua prinsip ini sangat jauh berbeda
dikarenakan dilihat dari dua sudut pandang yang memang berbeda. Availability
hanya menekankan kepada dapat diaksesnya sebuah website. Mengenai siapa yang
dapat mengaksesnya itu telah dicover oleh prinsip confidentiality.
BAB III
PENUTUP
SDLC System Development Life Cycle (SDLC) adalah
proses yang digunakanoleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi
mulai dari perencanaan, pentuan kebutuhan, perancangan, validasi, sampai
pelatihan, dan penyerahan kepada konsumen. Metode
SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan
air terjun ( waterfall approach ) dimana setiap tahapan sistem akan dikerjakan
secara berurut menurun dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan
perawatan. Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle /
SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama
dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10825758/SDLC_tugas_STI
https://www.academia.edu/28694148/Makalah_sdlc
https://id.scribd.com/document/426811566/Makalah-SDLC
Komentar
Posting Komentar